Seorang Pendulang Intan Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Cempaka Banjarbaru

Seorang pendulang intan bernama Muhammad Muhaidi (31), tewas akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Minggu (18/05/2025).

May 18, 2025 - 22:44
May 18, 2025 - 23:48
Seorang Pendulang Intan Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Cempaka Banjarbaru
Warga bersama relawan gabungan melakukan pencarian dan evakuasi korban yang tertimbun tanah longsor di pendulangan intan di Cempaka, Banjarbaru, Minggu (18/05/2025). Foto: BPBD Banjarbaru

KABARKALSEL.COM, BANJARBARU - Seorang pendulang intan bernama Muhammad Humaidi (31), tewas akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Minggu (18/05/2025).

Kejadian tanah longsor itu terjadi sekitar pukul 16.00 Wita di Jalan Ujung Murung RT 33 Kelurahan Sungai Tiung. Adapun longsor disebabkan kondisi tanah yang labil di sekitar lokasi kejadian.

"Korban tertimbun tanah longsor dalam kedalaman 15 meter," papar Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru, Zaini Syahranie, dikutip dari Antara. 

"Selanjutnya warga mengetahui kejadian itu dan langsung melakukan pencarian dengan cara menggali tanah yang diperkirakan menimbun korban," imbuhnya.

Sekitar pukul 18.00 Wita, akhirnya korban berhasil dievakuasi oleh warga dibantu relawan gabungan yang datang ke tempat kejadian.

"Korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia. Selanjutnya jenazah diantar ke rumah korban atas permintaan dari pihak keluarga," tutur Zaini.

Sebelum terjadi longsor, korban yang tercatat tinggal di Beruntung Jaya, Kelurahan Sungai Tiung, melakukan pencarian intan tradisional bersama lima pendulang lain.

Bersama empat pendulang lain, korban berada di dasar lubang sedalam sekitar 15 hingga 20 meter dengan luas sekitar 50 meter ketika proses penyemprotan dan pengupasan tanah. 

Namun tanah tiba-tiba longsor dari bagian atas. Ketiga pendulang lain sempat menyelamatkan diri, sedangkan korban langsung tertimbun longsor.

"Kami mengimbau masyarakat yang melakukan aktivitas pendulangan agar lebih berhati-hati. Juga memperhatikan keselamatan kerja di lokasi-lokasi berisiko tinggi seperti," papar Kapolsek Cempaka Iptu Ketut Sedemen.

Peristiwa tanah longsor di lubang galian intan bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya Oktober 2024, peristiwa serupa menyebabkan seorang pendulang meninggal dunia.

Korban merupakan seorang pendulang yang bertugas menyemprot tanah. Kemudian mesin yang digunakan menyemprot mati, sehingga para pekerja lain berinisiatif memeriksa kondisi mesin.

Kemudian tiba-tiba tanah bagian atas longsor dan langsung mengubur tubuh korban. Tubuh korban ditemukan di kedalaman 10 meter juga dalam kondisi meninggal dunia.

Page 1 of 1
Popular
  1. Dugaan Korupsi Anggaran TP PKK di DPMD, Kejari Batola Sudah Periksa 8 Saksi

  2. Menjelang Kepulangan ke Tanah Air, Jemaah Haji Asal HST Meninggal Dunia di Makkah

  3. Gubernur Kalsel Rotasi Pejabat Eselon II, Berikut Daftar Selengkapnya

  4. Suntik Pengalaman di Lini Belakang, Barito Putera Rekrut Fabiano Beltrame

  5. Lepas Anderson Nascimento, Barito Putera Gaet Haudi Abdillah