Sambut Puncak Haji 1446 Hijriah, Seluruh Jemaah Indonesia Tiba di Makkah

Menjelang puncak ibadah haji 1446 Hijriah, sebanyak 203.149 calon haji reguler telah tiba di Makkah.

Jun 2, 2025 - 15:42
Jun 2, 2025 - 23:42
Sambut Puncak Haji 1446 Hijriah, Seluruh Jemaah Indonesia Tiba di Makkah
Jemaah calon haji dari berbagai negara melakukan tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/05/2025). Foto: Antara

KABARKALSEL.COM, JAKARTA - Menjelang puncak ibadah haji 1446 Hijriah, sebanyak 203.149 calon haji reguler telah tiba di Makkah.

Jemaah yang tergabung dalam 525 kelompok terbang tersebut memasuki masa tenang untuk mempersiapkan diri.

"Seluruh jamaah haji Indonesia telah berada di Makkah dalam keadaan aman dan sehat," jelas Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, dikutip dari Antara, Senin (02/06/2025).

Puncak haji akan dimulai dengan pemberangkatan jamaah ke Arafah sejak 8 Dzulhijah 1446 H/4 Juni 2025. Oleh karena banyak menuntut ketahanan fisik, jemaah pun diminta fokus menyiapkan diri menuju fase Armuzna.

Salah satu persiapan yang dilakukan adalah mengurangi aktivitas di luar tenda atau hotel, istirahat cukup, menjaga kebersihan dan memperbanyak konsumsi air putih.

Operasional Bus Selawat juga telah diberhentikan sementara. Bus akan kembali melayani jamaah mulai 14 Dzulhijah/10 Juni 2025 pukul 00.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

"Jemaah diimbau untuk tetap beribadah di hotel masing-masing dan menghindari aktivitas di luar ruangan, kecuali untuk keperluan mendesak," papar Kamaruddin.

Sedangkan layanan katering reguler di hotel digantikan dengan makanan siap saji jelang puncak haji. 

Distribusi sudah dilakukan secara bertahap untuk enam kali makan dengan rincian 7 Dzulhijah (3 Juni) sebanyak tiga kali makan, 8 Dzulhijah (4 Juni) sekali makan, dan 13 Dzulhijah (9 Juni) dua kali makan.

"Makanan dapat langsung dikonsumsi. Namun nasi sebaiknya direndam air selama 5 hingga 10 menit sebelum disantap," jelas Kamaruddin. 

"Sementara lauk dapat dimakan langsung tanpa pemanasan. Namun setelah kemasan dibuka, makanan tidak boleh disimpan ulang demi alasan kesehatan," tegasnya.

Selama puncak haji di Armuzna, jamaah akan mendapatkan lima kali makan di Arafah, sekali snack berat di Muzdalifah, dan sepuluh kali makan lagi di Mina.

Terdapat dua skema pergerakan jamaah sebagai upaya mengurai kepadatan Muzdalifah dan Mina. 

Upaya pertama adalah murur atau pergerakan jemaah dari Arafah dengan bus yang hanya melewati Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan. Mereka langsung melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melakukan lempar jumrah dan mabit.

Skema tersebut akan diterapkan secara selektif, khususnya untuk jemaah lanjut usia, disabilitas dan uzur. Diperkirakan sekitar 50.000 orang akan mengikuti skema murur.

Skema berikutnya adalah tanazul atau pemulangan lebih awal ke hotel di Makkah setelah selesai lempar jumrah aqabah. Skema ini bertujuan untuk mengurai kepadatan di tenda Mina.

"Sekitar 30.000 orang, terutama dari sektor Syisyah dan Raudhah, dijadwalkan mengikuti tanazul," beber Kamaruddin.

"Mereka yang melempar jumrah dalam rentang 11 hingga 13 Dzulhijah tidak kembali ke tenda di Mina, tetapi langsung kembali ke hotel masing-masing," tutupnya.

Page 1 of 1
Popular
  1. Dugaan Korupsi Anggaran TP PKK di DPMD, Kejari Batola Sudah Periksa 8 Saksi

  2. Menjelang Kepulangan ke Tanah Air, Jemaah Haji Asal HST Meninggal Dunia di Makkah

  3. Gubernur Kalsel Rotasi Pejabat Eselon II, Berikut Daftar Selengkapnya

  4. Suntik Pengalaman di Lini Belakang, Barito Putera Rekrut Fabiano Beltrame

  5. Lepas Anderson Nascimento, Barito Putera Gaet Haudi Abdillah