Riuh Pawai Ogoh-ogoh Menyambut Nyepi 2025 di Dwipasari Batola

Ditimpali suara gamelan, ratusan warga Desa Dwipasari di Kecamatan Wanaraya, Barito Kuala (Batola), mengiringi pawai ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi 2025/Tahun Baru Saka 1947, Jumat (28/03/2025) sore.

Maret 28, 2025 - 20:53
Apr 11, 2025 - 13:52
Riuh Pawai Ogoh-ogoh Menyambut Nyepi 2025 di Dwipasari Batola
Setelah diarak berkeliling desa, ogoh-ogoh dibakar sebagai simbol memusnahkan sifat-sifat buruk atau negatif supaya tidak menggangu catur brata penyepian. Foto: Kabar Kalsel

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Ditimpali suara gamelan, ratusan warga Desa Dwipasari di Kecamatan Wanaraya, Barito Kuala (Batola), mengiringi pawai ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi 2025/Tahun Baru Saka 1947, Jumat (28/03/2025) sore.

Terdapat sesosok ogoh-ogoh berbobot puluhan kilogram yang diangkat dan diarak puluhan pria, baik dewasa maupun remaja.

Adapun ogoh-ogoh tersebut merupakan simbol sifat-sifat buruk seperti marah, dengki maupun sombong. Makanya ogoh-ogoh berbentuk menyeramkan dan jelek.

Patung yang merepresentasikan Bhuta Kala itu lantas diarak ke empat penjuru angin, sebelum kemudian dibakar.

Pemkabaran dilakukan sebagai simbol memusnahkan sifat-sifat buruk atau negatif supaya tidak menggangu catur brata penyepian

Sedianya ogoh-ogoh tidak memiliki hubungan langsung dengan Hari Raya Nyepi. Namun patung ini tetap boleh dibuat sebagai pelengkap kemeriahan upacara.

Diketahui catur brata dilakukan umat Hindu selama 24 jam sepanjang Hari Raya Nyepi, Sabtu (29/03/2025). Selama peribadatan ini, mereka dilarang melanggar empat aturan yang ditetapkan.

Mereka tidak diperbolehkan menyalakan api, lampu dan benda elektronik lain atau disebut amati geni. Kemudian amati karya atau dilarang melakukan aktivitas dalam bentuk apapun. 

Larangan berikutnya disebut amati lelungan atau pantangan bepergian, sehingga umat Hindu hanya akan berdiam diri di rumah dengan bermeditasi.

Selama Hari Raya Nyepi, mereka juga wajib mematuhi amati lelanguan atau larangan bersenang-senang, termasuk tidak makan dan minum selama 24 jam penuh.

Adapun sebelum pawai ogoh-ogoh dan catur brata, ritual keagamaan umat Hindu di Dwipasari dalam menyambut Hari Raya Nyepi adalah melasti dan mecaru.

Page 1 of 1
Popular
  1. Dugaan Korupsi Anggaran TP PKK di DPMD, Kejari Batola Sudah Periksa 8 Saksi

  2. Menjelang Kepulangan ke Tanah Air, Jemaah Haji Asal HST Meninggal Dunia di Makkah

  3. Gubernur Kalsel Rotasi Pejabat Eselon II, Berikut Daftar Selengkapnya

  4. Suntik Pengalaman di Lini Belakang, Barito Putera Rekrut Fabiano Beltrame

  5. Lepas Anderson Nascimento, Barito Putera Gaet Haudi Abdillah