KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Terdampak curah hujan yang cukup tinggi, proyek pengerasan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Kolam Kiri, Kecamatan Wanaraya, Barito Kuala (Batola) terpaksa ditunda sementara.
Pengerasan JUT di Ray VIII RT 9 tersebut direncanakan sepanjang 1.100 meter dengan lebar 1,5 meter dan ketebalan 15 sentimeter.
Menggunakan Dana Desa 2024 dengan nilai Rp114.806.000, pekerjaan dimulai November dan ditargetkan rampung awal Desember 2024 oleh TP Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Kolam Kiri.
Namun target tersebut tidak sesuai kondisi di lapangan. Baru dikerjakan sekitar 300 meter, intensitas hujan yang cukup tinggi membuat proyek tertunda sementara.
"Pekerjaan memang belum selesai, karena terkendala cuaca," jelas Kepala Desa Kolam Kiri, Untung Khodori, Jumat (02/05/2025).
Pemdes Kolam Kiri sempat meminta perpanjangan waktu kepada pendamping desa, dan diberikan toleransi hingga akhir Desember 2024.
"Namun sejak akhir Desember 2024 sampai sekarang, curah hujan masih cukup tinggi. Kemudian kondisi jalan yang berlumpur membuat kendaraan pengangkut material tidak bisa masuk," beber Untung.
"Sementara supplier atau penyedia barang sudah berkomitmen menyelesaikan pekerjaan. Tentunya dengan catatan cuaca mendukung dan kendaraan angkutan material bisa masuk," sambungnya.
Pekerjaan JUT di Ray VIII itu menjadi kontroversi, karena warga RT 09 RW 02 telah mengajukan pengaduan tertulis kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kolam Kiri, Rabu (08/04/2025).
Pun surat pengaduan ditembuskan kepada Bupati, Kejaksaan Negeri, Inspektorat, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Batola.
"Kami berharap masyarakat bersabar, karena jalan pasti diselesaikan. Pun H Sahrul selaku supplier juga memastikan kesiapan menyelesaikan pekerjaan," tegas Untung.
Sementara Ketua BPD Kolam Kiri, Siti Indah, ketika dihubungi terpisah memperkuat penjelasan mengenai situasi pekerjaan JUT di Ray VIII.
"Proyek JUT di Ray VIII yang termuat dalam anggaran 2024 memang belum selesai dengan alasan terkendala cuaca," jelas Siti.
"Supplier tidak sanggup menyelesaikan, karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan," tutupnya.