KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Motif duel maut di Desa Sungai Bamban, Kecamatan Rantau Badauh, Barito Kuala (Batola), ternyata berkaitan dengan urusan hati.
Insiden berdarah itu terjadi, Senin (09/06/2025), sekitar pukul 10.00 Wita di RT 05. Korban berinisial GH (41) yang tercatat beralamat di Desa Bambangin, Kecamatan Belawang, Batola, tewas dengan 11 luka tusukan senjata tajam.
Sementara tersangka berinisial MF (42) yang merupakan warga setempat, berhasil diamankan tanpa perlawanan oleh Sat Reskrim Polres Batola.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, terungkap motif di balik duel maut tersebut. Seperti yang diduga sebelumnya, tersangka cemburu kepada korban.
"Motif pelaku adalah sakit hati, karena sang istri masih menjalin hubungan dengan korban," papar Kapolres Batola AKBP Anib Bastian dalam press release, Kamis (12/06/2025).
"Atas perbuatan tersebut, tersangka dijerat Pasal 338 dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP," sambungnya.
Diketahui istri tersangka berinisial NA merupakan mantan pasangan korban. Baik korban maupun tersangka sama-sama menikahi perempuan yang sama secara siri.
Meski sudah berpisah, NA masih sering menghubungi korban, termasuk beberapa jam sebelum terjadi duel berdarah.
"Awalnya NA menyewa sebuah mobil. Namun hingga masa pakai habis, mobil tak kunjung dikembalikan. NA beralasan tidak bisa mengantar mobil, karena disekap tersangka," tambah Kasat Reskrim Iptu Adhi Nurhudaya Saputra.
Baca juga: Tragedi Berdarah di Sungai Bamban Batola, Seorang Pria Kehilangan Nyawa
"Lantas pemilik rental yang mengenal korban sebagai mantan suami NA, meminta bantuan untuk mengambil mobil di Sungai Bamban. Juga ikut serta adik NA," tambahnya.
Selanjutnya korban bersama 4 orang lain, termasuk pemilik rental, mendatangi tempat kejadian perkara. Inilah yang lantas memunculkan dugaan kalau korban datang menyerang tersangka.
Ternyata rencana mengambil mobil tersebut berubah petaka. Terjadi cekcok antara tersangka dan korban yang berkaitan dengan NA, sampai akhirnya terjadi penusukan.
"Setelah korban tergeletak dan terluka parah, sejumlah saksi melapor ke Polsek Rantau Badauh. Lalu kembali ke tempat kejadian untuk mengambil mobil," beber Adhi.
"Sementara tersangka masih berada di tempat kejadian, tetapi sempat berusaha menyembunyikan belati yang digunakan menusuk korban," imbuhnya.
Adapun tersangka mengaku kesal kepada korban. Selain karena masih menjalin hubungan dengan NA, juga karena sempat melontarkan kalimat ejekan. Pun beberapa waktu sebelumnya, MF mengakui pernah ditantang korban.
Faktor lain yang ikut memantik emosi MF adalah keinginan sang istri. Setelah kerap meninggalkan rumah selama beberapa hari, NA tiba-tiba datang dan meminta uang sebesar Rp15 juta untuk keperluan yang tidak diketahui tersangka.
"Istri saya itu hanya datang ke rumah untuk minta uang. Kemudian pergi lagi dengan alasan bekerja," ungkap MF yang sehari-hari bekerja sebagai satpam.
"Saya memang tidak sempat memberi uang Rp15 juta yang terakhir diminta. Namun setiap bulan saya sudah memberi beras dan uang," tutupnya.