KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Berangkat dari keprihatinan atas kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi di Jalan Trans Kalimantan, warga Kecamatan Anjir Pasar dan Anjir Muara, Barito Kuala (Batola) menggelar prosesi tolak bala.
Dilakukan selepas salat isya, Minggu (09/06/2025), tolak bala melibatkan ratusan warga dari desa-desa yang dilintasi Jalan Trans Kalimantan.
Mulai dari Desa Marabahan Baru atau ujung Jembatan Barito, hingga Desa Anjir Muara Lama yang berada di perbatasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Adapun proses tolak bala diawali salat wajib berjemaah, salat hajat, membaca Surah Yasîn, lalu berkeliling dari ujung ke ujung desa masing-masing sambil melantunkan Selawat Burdah.
Burdah merupakan karya Abu Abdillah Syarafuddin Muhammad bin Sa’id bin Hammad bin Muhsin bin Abdillah bin Shonhaji bin Hilal Alshonhaji Albushiry Almishry atau dikenal dengan Imam Al-Bushiri.
Dikutip dari laman UIN Antasari Banjarmasin, Selawat Burdah di antaranya berisi pujian kepada Nabi Muhammad SAW, mukjizat Nabi Muhammad SAW, kemuliaan Al-Qur'an dan tawassul kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain berkeliling dengan berjalan kaki sambil membawa obor dari batang bambu, warga juga menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.
Sebelumnya iring-iringan warga dilepas Bupati H Bahrul Ilmi, serta dikawal personel Satlantas Polres Batola, Polsek Anjir Muara, Polsek Anjir Pasar, Koramil 1005-08/Anjir Muara, Koramil 1005-09/Anjir Pasar dan relawan.
"Total 10 desa dan 2 kecamatan yang melaksanakan. Adapun kegiatan ini dipelopori semua kepala desa dan camat di Anjir Muara maupun Anjir Pasar," papar Kepala Desa Anjir Muara Lama, Nasruddin, mewakili kepala desa yang lain.
"Alhamdulillah Bupati Batola dapat berhadir. Pun masyarakat antusias luar biasa, sehingga iring-iringan membentang sepanjang beberapa kilometer," imbuhnya.
Sementara Camat Anjir Pasar, Muhammad Yusuf, menambahkan tolak bala merupakan bentuk keprihatinan terhadap musibah kecelakaan lalu lintas yang hampir setiap hari terjadi di Jalan Trans Kalimantan.
"Sebenarnya bukan hanya tolak bala kecelakaan lalu lintas. Dengan izin Allah, kami menginginkan terhindar dari segala musibah," ungkap Yusuf.
"Kami berterima kasih kepada para kepala desa, tokoh agama, ulama, tokoh masyarakat, dan semua elemen masyarakat. Terkhusus kepada Bupati Batola yang mendukung kegiatan ini, sehingga membangkitkan antusiasme masyarakat," tambahnya.
Kecelakaan terakhir dengan tingkat fatalitas tinggi terjadi di atas Jembatan Barito, Kamis (5/6), tepatnya di malam Iduladha 1446 Hijriah. Akibat tabrakan adu banteng, dua pemuda meninggal dunia.
Salah seorang korban meninggal berinisial AF (23) yang berasal dari Desa Hilir Mesjid di Anjir Pasar. Sedangkan korban kedua adalah warga Desa Anjir Muara Kota, Anjir Muara, bernama MF (14).
"Terkait kondisi jalan nasional yang kian padat dan sejumlah handil, kami berharap pihak terkait memasang rambu-rambu tambahan dalam rangka menekan kecelakaan lalu lintas," sambungnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kasatlantas Polres Batola AKP Andi Tri Hidayat mengimbau agar semua pengendara lebih waspada dan mematuhi aturan demi keselamatan bersama.
"Kami mengimbau pengguna jalan untuk senantiasa menjadikan keselamatan di jalan raya sebagai prioritas," beber Andi.
"Caranya mematuhi rambu-rambu lalu lintas, tidak melaju dengan kecepatan tinggi, dan selalu menggunakan perlengkapan keselamatan," tutupnya.