KABARKALSEL.COM, BANJARBARU - Sedikitnya 10 proyek strategis telah ditetapkan Pemkot Banjarbaru sepanjang 2025.
Penetapan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Wali Kota Banjarbaru Nomor 100.3.3.3/187/KUM/2025 yang diterbitkan 4 Maret 2025.
"Riciannya 8 paket di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)," ungkap Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Banjarbaru, Erwin, dikutip dari Antara.
"Kemudian masing-masing 1 paket di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), dan Dinas Kesehatan," sambungnya.
Dari sekian proyek strategi tersebut, anggaran pembangunan rumah dinas wali kota menjadi yang paling besar karena mencapai Rp17,9 miliar.
Sedangkan anggaran yang terkecil adalah pembangunan Kolam Retensi Guntung Jingah dengan pagu Rp2,7 miliar.
Di antara 10 paket tersebut, di antaranya terkait upaya Pemkot Banjarbaru dalam menghadapi bencana banjir seperti pembangunan kolam retensi dan peningkatan Embung Gunung Kupang.
"Mayoritas adalah pembangunan fasilitas publik, seperti pembangunan lapangan latihan, laboratorium kesehatan, dan trotoar," jelas Erwin.
Sementara Kabid Bina Marga Dinas PUPR Banjarbaru, Adi Maulana, menjelaskan kebijakan efisiensi anggaran tak berpengaruh terhadap proyek-proyek fisik yang dikelola.
Terlebih kebijakan efisiensi lebih menyasar anggaran nonfisik atau belanja operasional seperti perjalanan dinas, Alat Tulis Kantor (ATK), konsumsi rapat, serta kegiatan bimbingan teknis dan sosialisasi.
"Untuk pekerjaan fisik, tidak satu pun yang terdampak kebijakan efisiensi. Tidak terdapat paket yang ditunda atau dialihkan anggaran," tukas Adi.
"Adapun sepanjang 2025, Bidang Bina Marga mengerjakan 24 paket. Mulai dari pembangunan dan peningkatan jalan, pembangunan trotoar, pemeliharaan, hingga pembangunan dan rehabilitasi jembatan," imbuhnya.
Sesuai dengan jadwal, pekerjaan fisik dimulai pertengahan Mei 2025 setelah proses pengukuran dan rapat teknis. Adapun total anggaran yang digunakan kurang lebih Rp78 miliar.
24 paket itu terdiri dari sepaket pembangunan jalan, 8 paket peningkatan jalan, 3 paket pembangunan trotoar, 10 paket pemeliharaan jalan, sepaket pembangunan jembatan, dan sepaket rehabilitasi jembatan.
Salah satunya pembangunan trotoar Jalan Panglima Batur tahap empat sepanjang 600 meter dari Jembatan Komet hingga Simpang STM Tugu Toga senilai Rp5 miliar.
Kemudian pembangunan jalan Sempati Ujung di Kelurahan Syamsudin Noor yang akan mendukung rencana pembangunan SMA dan Kantor Kelurahan Syamsudin Noor.
Jalan sepanjang 635 meter tersebut akan dibentuk sebagai badan jalan baru dengan anggaran kurang lebih Rp2 miliar.
"Proyek dengan anggaran terbesar adalah pemeliharaan Jalan Sriwijaya di Landasan Ulin Utara dengan nilai sekitar Rp6,1 miliar," ungkap Adi.
"Sedangkan proyek dengan nilai anggaran terkecil adalah rehabilitasi jalan lingkungan di Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang senilai Rp1,2 miliar," tutupnya.