KABARKALSEL.COM, MEDAN - Sekalipun sudah meraih total 27 medali, uang saku atlet Kalimantan Selatan di PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 tak kunjung dicairkan.

Fakta itu tidak sekadar isu, karena telah dikonfirmasi Ketua Kontingen PON XXI Kalsel, Gusti Perdana Kesuma, Sabtu (14/9).

"Sungguh kasihan karena uang saku atlet dan pelatih belum cair. Padahal sudah beberapa hari mereka berada di Medan dan Aceh," papar Perdana dikutip dari Antara.

Seharusnya keterlambatan pencairan uang saku atlet, pelatih dan ofisial dari sebagian besar cabang olahraga tersebut tidak perlu terjadi.

Lantas agar tidak semakin memperburuk situasi, diharapkan Gubernur maupun DPRD Kalsel lebih memperhatikan kondisi

"Keterlambatan pencairan uang saku akan menggangu psikologis atlet. Inilah akibat yang mengurus olahraga tidak mengerti tentang olahraga, karena atlet event sekelas PON tidak mendapat uang saku," tukas Perdana.

"Atlet jangan disamakan dengan ASN. Kalau disamakan dengan ASN, berarti atlet akan menerima gaji dan tunjangan setiap bulan sampai berusia 56 tahun," tambahnya.

Sementara anggota DPRD Kalsel, HM Syaripuddin, menegaskan keterlambatan pencairan uang saku atlet PON semestinya tidak terjadi.

"Kami sudah meminta klarifikasi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel. Dinyatakan bahwa uang saku sudah dapat dicairkan, Selasa (17/9) mendatang," jelas Syaripuddin.

"Keterlambatan pencairan salah satunya disebabkan pergantian Kepala Dispora Kalsel, sehingga harus dilakukan perubahan di Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) kepada pejabat pengganti," tutupnya.

Diketahui Kalsel telah mengoleksi total 27 medali yang terdiri dari 9 emas, 8 perak dan 10 perunggu. Berkuda menyumbangkan 4 emas, disusul dayung canoeing dan biliar 2 emas, serta atletik 1 emas.

Selanjutnya binaraga yang memperoleh 3 perak, serta arung jeram, loncat indah dan tenis lapangan dengan 1 perak. 

Adapun pencak silat dan canoeing masing-masing menambah 2 perunggu, serta anggar, dancesport, menembak, dan berkuda menyumbangkan 1 perunggu.