KABARKALSEL.COM, BANJARMASIN - Memang sepak bola bukan hitung-hitungan. Namun menarik menyimak kans Barito Putera menghindari zona degradasi Liga 1 musim 2024/2025 berdasarkan simulasi statistik prediktif.
Simulasi dilakukan Akhmad Fakhrizal. Sementara simulasi yang diaplikasikan dosen Teknik Informatika di Politeknik Hasnur ini adalah Distribusi Poisson dan Monte Carlo Simulation.
Baik Distribusi Poisson maupun Monte Carlo Simulation merupakan metode yang umum digunakan dalam analisis hasil pertandingan sepak bola profesional.
Distribusi Poisson digunakan untuk memprediksi jumlah gol yang dicetak oleh tim dalam sebuah pertandingan berdasarkan rata-rata historis, bukan berdasarkan kekuatan lawan.
Model tersebut menghitung:
GF Home: Rata-rata gol Barito di pertandingan kandang
GA Home: Rata-rata kebobolan Barito di pertandingan kandang.
GF Away: Rata-rata gol Barito ketika bermain tandang.
GA Away: Rata-rata kebobolan Barito ketika bermain tandang.
Distribusi Poisson sendiri mengabaikan posisi klasemen atau reputasi, dan hanya berfokus kepada output ofensif dan defensif aktual masing-masing tim.
Adapun Monte Carlo Simulation digunakan untuk menyimulasikan ribuan pertandingan virtual berdasarkan probabilitas gol yang dihasilkan Distribusi Poisson.
"Dalam simulasi tersebut, saya menjalankan 10.000 kali pertandingan untuk setiap laga guna melihat seberapa sering Barito menang, seri, atau kalah, kemudian menghitung rata-rata poin," ungkap Fakhrizal.
Berikut hasil simulasi 3 pertandingan sisa Barito Putera di Liga 1 musim 2024/2025:
1. Persib Bandung vs Barito Putera
Menang: 1,42 persen
Seri: 95,68 persen
Kalah: 2,90 persen
Estimasi poin: 1.00
2. Barito Putera vs PSM Makassar
Menang: 1,25 persen
Seri: 96,12 persen
Kalah: 2,63 persen
Estimasi poin: 1.00
3. PSIS Semarang vs Barito Putera
Menang: 41,82 persen
Seri: 16,46 persen
Kalah: 41,72 persen
Estimasi poin: 1,42
"Total estimasi poin dari 3 pertandingan sisa adalah 3,42. Tentunya angka ini bersifat matematis, bukan prediksi pasti, tapi cukup untuk memperkirakan posisi akhir klasemen kalau dikombinasikan dengan hasil tim pesaing," tukas Fakhrizal.
Diketahui Barito Putera bersaing langsung dengan Semen Padang, Persis Solo, dan Madura United. Kalau ketiga pesaing ini meraih kemenangan di pekan-pekan akhir, perolehan 3 atau bahkan 4 poin yang didapatkan Barito bisa saja belum cukup.
"Simulasi sebenarnya adalah alat bantu analisis, bukan bersifat ramalan. Simulasi juga mengukur kemungkinan, tapi bukan kepastian," beber Fakhrizal.
"Tentunya sepak bola tetap ditentukan semangat juang pemain, strategi pelatih, dan kadang keberuntungan. Namun Barito masih punya peluang, terutama kalau mampu mengalahkan PSIS di partai penutup," pungkasnya.
