KABARKALSEL.COM, PADANG - Kekhawatiran suporter Barito Putera menjadi kenyataan. Klub kebanggaan mereka akhirnya menghuni zona degradasi Liga 1 musim 2024/2025, menyusul kemenangan Semen Padang atas Madura United dengan skor 2-1.

Bermain di Stadion H Agus Salim, Padang, Minggu (04/05/2025) sore, Kabau Sirah unggul melalui gol-gol Cornelius Ezekiel Stewart di menit 52 dan Muhammad Ridwan 90+2. Adapun gol tunggal Madura dicetak Jordy Wehrmann di menit 60.

Semen Padang sebenarnya juga mencetak gol di menit 8 melalui Tin Matic. Namun gol ini dianulir, karena Matic dinilai lebih dulu melanggar Haudi Abdllah.

Kemenangan tersebut membuat Semen Padang FC berhasil keluar dari zona degradasi. Mereka menempati peringkat 15 dengan 31 poin atau bertukar tempat dengan Barito Putera di urutan 16 yang mengoleksi 30 poin.

Adapun Madura United masih belum aman dari degradasi. Walau menghuni peringkat 13, Sape Kerrab hanya unggul 3 poin atas Barito Putera.

Situasi Barito Putera sendiri sudah lama dikhawatirkan pendukung. Terlebih Laskar Antasari telah melalui 6 pertandingan tanpa pernah menang dan hanya menghasilkan 2 poin tambahan. 

Baca juga:

Unggul Lebih Dulu Barito Putera, Gagal Tekuk Dewa United

Mitos atau Fakta? Barito Putera Butuh 40 Poin Agar Aman di Liga 1

Ironisnya langkah Barito untuk keluar dari zona degradasi terbilang berat. Dalam pertandingan terdekat, mereka harus meladeni Persib Bandung yang ingin mengunci gelar juara Liga 1.

Berikutnya Barito ditunggu PSM Makassar, sebelum menghadapi PSIS Semarang di pertandingan penutup Liga 1 musim 2024/2025. Sama seperti Barito, PSIS juga berupaya keluar dari zona degradasi.

Di sisi lain, Semen Padang bak banteng terluka. Mereka memenangi 3 pertandingan terakhir, setelah dikalahkan Persib Bandung 1-4 sebelum jeda kompetisi.

Berikutnya lawan Semen Padang sebenarnya tidak ringan, karena mesti meladeni Persebaya Surabaya, Persik Kediri dan Arema FC.

Persebaya dipastikan masih berambisi menjadi runner up, sekaligus mendapatkan tiket ke AFC Challenge League. 

Adapun Arema maupun Persik tidak memiliki target apapun, karena cukup jauh dari persaingan papan atas dan maupun zona degradasi.